![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYbWGEht94h1y4pW5Mmqbv0dm0fM-o-fLRwDescAro_I7TwB4x5OKB67C3KyQwfMR1rt4xBoiTICUUGDmGpQ8VwIi2HS71-wwq3WHW2YXX8ml5BCS_bhrTBNXqaHrhFmEPTTPipeoUA9iu/s1600/1266677853_34072336_6-berbagai-macam-jenis-ikan-cupang-hias-dan-adu-Jakarta-1266677853.jpg)
Berminat memelihara cupang hias? Untuk mendapatkan jenis yang baik, ada beberapa saran untuk itu.
Peliharalah yang masih bakalan (muda). Asalkan tidak cacat, berkelamin jantan, sehat dan lincah. Perhatikan pula warna tubuhnya yang harus cemerlang, warnanya harmonis, merata, baik di tubuh dan siripnya, serta bermental baja.
Menurut pengalaman para pakar, untuk memperoleh bakalan cupang hias yang baik memang tidak sesulit mendapatkan bakalan cupang aduan. Sebab cupang hias lebih mudah dilihat kelebihan fisiknya ketimbang jenis aduan yang kudu dinilai juga gaya bertarungnya, pukulan andalannya dan perilaku lain yang kadang susah ditebak jika tak melihat sendiri. Sementara cupang aduan belum dijamin kualitasnya hanya dengan melihat sosoknya.
Usia cupang bakalan yang ideal untuk dipelihara berkisar 1,5—5 bulan. Di umur itu, harganya lebih murah ketimbang kalau membeli yang dewasa. Lagi pula menyaksikan ia berkembang dan bertumbuh besar, punya keasyikan tersendiri. Saat ini cupang untuk kontes usianya 3—5 bulan dengan kategori yunior.
Untuk membekali cupang agar memenangkan kontes di kemudian hari, perlu mengikuti latihan. Training itu dilakukan saat ikan berusia ideal yakni 1,5—2 bulan dengan sarana yang ideal bagi perkembangannya. Ibarat melatih calon atlet, sebaiknya sejak dini juga diperkenalkan ”teknik bertanding”.
Langkah-langkahnya sebagai berikut. Bila kita memperoleh dengan cara membeli, cupang dimasukkan ke dalam akuarium soliter dan diberi penyekat antar- akuarium lainnya. Air yang dipakai harus diganti tiap tiga hari sekali. Agar tetap nafsu makannya terjaga, airnya ditambahkan ammonia chloraminei dengan dosis 2 ml tiap 2,5 liter air.
Di pagi hari bukalah sekat setinggi setengah ketinggian air selama sepuluh menit. Ini bertujuan agar cupang saling berhadapan dan terbiasa mengembangkan sirip-siripnya di dalam air.
Sesudah sepuluh menit, sekat kembali ditutup seluruhnya. Barulah diberi pakan sampai kenyang, tetapi usahakan agar tak ada sisa makanan untuk menjaga kebersihan air.
Jika siang hari, sekat kembali dibuka. Biarkan sepuluh menit saling berhadapan. Setelah selesai, sekat ditutup kembali dan pakan diberikan. Sore hari, masukkan ke dalam akuarium cupang betina yang belum siap kawin. Biarkan selama 15—20 menit. Jika betina lebih galak, segera pisahkan. Bila telah selesai, pakan baru diberikan.
Pelatihan lain yang tak kalah penting adalah penjemuran. Namun frekuensinya tidak tiap hari, cukup dua kali seminggu dan lamanya sekitar 15—20 menit, sambil dihadapkan dengan cupang dari kategori lain. Sesudah itu jangan lupa untuk mengganti air dengan penyifonan (disedot), sisakan sepertiganya. Lalu isi dengan air yang sudah diinapkan.
Pelatihan yang ajeg membuat cupang hias lebih siap disertakan dalam kontes ”kecantikan cupang”. Tetapi untuk menjaga keutuhan sirip dan kesehatannya, sebelum dikonteskan, cupang dimasukkan dalam ”pelatnas”, alias dipersiapkan secara khusus. Waktu yang ideal adalah seminggu sebelum kontes. Bukan main ! (tot)
Tips Merawat Ikan HIas dalam Akuarium
Kelalaian adalah sumber malapetaka bagi penggemar. Sekali saja lalai tidak mengontrol aerator akuarium, bisa-bisa arwana mati. Apalagi ceroboh, tentu lebih fatal akibatnya. Maka bagi penggemar yang sungguh-sungguh mencintai Ikan Arwana, pastilah memperhatikan seluk-beluk di sekitar perawatan. Harapannya, agar arwana dalam akuarium atau dalam Budidaya Arwana & Budidaya Ikan Arwana bisa tampil anggun dan asri. Lantas apa yang harus dilakukan?
1. Perhatikan peralatan aquarium
Berhasil tidaknya akuarium menjadi tempat yang nyaman bagi Ikan Arwana, sungguh dipengaruhi oleh kelengkapan sarana pendukungnya.
Aerator
Fungsi aerator atau pompa udara adalah menyuplai udara ke dalam air akuarium, dan sekaligus menguapkan atau mendorong hasil sisa-sisa pembakaran ke luar dari akuarium atau kolam Budidaya Arwana & Budidaya Ikan Arwana. Aerator dikatakan baik, jika arus listrik yang menggerakkannya kecil, tetapi udara yang ditiupkannya relatif banyak.
Heater & Thermometer
Alat pemanas (heater) ini diperlukan terutama pada waktu suhu air akuarium ikanArwana Red turun drastis. Sedangkan alat pengontrol suhu air atau termometer juga dipasang dalam akuarium. Di daerah dingin, heater dan termometer ini sangat dibutuhkan.
Filter
Fungsi filter atau penyaring untuk menyaring air dalam akuarium. Kerja filter mencakup ini untuk menyedot air akuarium, menyaring, dan mengembalikannya lagi ke dalam akuarium dalam kondisi bersih.
Lampu TL
Keberadaan lampu TL, selain menyinarkan cahaya, juga sanggup mempercantik penampilan akuarium. Tapi, jangan sampai sinar lampu TL justru menimbulkan panas yang melebihi kebutuhan. Idealnya untuk akuarium seluas 80x40 cm memerlukan lampu TL berdaya 20 watt.
2. Rajin melakukan perawatan akuarium
Mau tak mau jika Anda terlanjur mencintai ikan arwana dalam akuarium, cukuplah rajin melakukan perawatan. Sebab déngan demikian itu, penampilan arwana dalam akuarium tampak sehat, segar, dan menyenangkan.
Pemberian makanan
Menu utama Red Arwana & Ikan Arowana dalam akuarium adalah kelabang. Tapi jangan terus- menerus diberi kelabang, sebaiknya divariasi déngan makanan lain. Contohnya: udang, kecoa, katak, lipan, kadal, maupun jangkrik.
Pengontrolan & pergantian air
Dan jangan lupa, air akuarium dari Red Arwana & Ikan Arowana juga diganti. Namun pergantian air dipilahkan menjadi dua, yakni: (a) pergantian air secara reguler setiap 2 hari sekali dengan volume 10% dari seluruh volume air akuarium, dan (b) total pergantian air dilakukan setiap 3 bulan sekali. Jika Anda menggunakan air PAM, sebaiknya dibiarkan 24 jam terlebih dahulu agar kandungan khlor mengendap, dan setelah itu bisa dimasukkan ke dalam akuarium.
3. Penataan interior akuarium
Kehidupan di dalam akuarium adalah replika lingkungan hidup di alam bebas. Oleh karena itu, perlu penataan interior dalam akuarium Ikan Arwana Red. Ini berarti menuntut apresiasi estetika, sehingga perpaduan antara keindahan akuarium dengan anggunnya ikan Arwana Red sanggup menampilkan nuansa kesejukan yang harmonis.
Tanaman air
Mengingat asal-muasal Ikan Arwana Red yang suka bersembunyi di bawah tanaman air, maka kita pun siap menyediakan tanaman dimaksud. Ada beberapa jenis tanaman air yang dapat dipilih antara lain: Vallisneria spiralis, Hidrilla verticillata, Riccia fluiutana, Higrophila polisperma, Pistia stratiotes, Najas indica, dan sebagainya.
Saya pernah berkunjung ke rumah salah seorang murid saya, dan mendapati ikan hias dalam aquariumnya mati semua. Padahal, ikan-ikan tersebut cantik-cantik dan ukurannya cukup besar. Begitu juga dengan ikan hias adik saya yang baru dibeli 2 hari sebelumnya. Semuanya mati.
Apa penyebabnya? Mengapa ikan-ikan itu begitu mudah mati?
Ternyata, memelihara ikan hias itu gampang-gampang susah. Butuh ketelatenan dan kesabaran, serta tidak sembarangan memasukkan ikan dalam aquarium.
Perawatan aquarium. Ketika Anda memelihara ikan dalam aquarium, kita harus benar-benar menyediakan aquarium yang tidak menimbulkan stress bagi ikan. Sering-seringlah mengganti air, perhatikan fungsi filter (apakah ia bekerja dengan baik atau tidak), tidak memberi makan berlebihan, dan lakukan pembersihan aquarium secara berkala.
Pilih ikan yang sesuai dengan lingkungan. Kondisi pH air lingkungan sekitar ternyata sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup ikan. Jika lingkungan kita airnya ber-pH rendah, maka pilihlah ikan yang dapat hidup di air yang memiliki pH rendah pula. Nah, yang tak kalah penting, jagalah agar pH air tetap stabil. Karena perubahan pH akan membuat ikan menjadi cepat stress dan akhirnya mati.
Karantina ikan sebelum dimasukkan ke aquarium. Ketika Anda membeli ikan, lebih baik jika Anda mengkarantina ikan tersebut di tempat lain sebelum memasukkannya ke aquarium Anda. Mengapa? Karena bisa jadi air dari toko ikan tersebut mengandung penyakit yang dapat mengakibatkan seluruh ikan dalam aquarium Anda mati semua.
Jauhkan aquarium dari jangkauan anak-anak. Maksudnya bukan tidak boleh anak-anak melihat ikan dalam aquarium Anda. Tapi, menjauhkannya agar tidak diobok-obok oleh anak-anak. Anak-anak punya kecenderungan untuk mengobok-obok isi aquarium dan memasukkan berbagai benda ke dalamnya. Aksi ini tentu akan membuat ikan gampang stress, bukan?
Hati-hati dengan air berkaporit dan berklorin. Air PAM atau ledeng sering kali diberi kaporit atau klorin agar aman untuk dikonsumsi manusia. Tapi, bahan kimiawi ini mengandung racun yang dapat merusak dan akhirnya membunuh ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar